PENGERTIAN KOMUNIKASI
Dalam
sebuah organisasi memang sangatlah penting arti sebuah komunikasi,karena tanpa
komunikasi sebuah organisasi tidak terbentuk dan berjalan dengan sebagaimana
yang di inginkan.komunikasi memberi peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari,bukan
hanya itu saja,tanpa adanya sebuah komunikasi,semua manusia di muka bumi ini
pun tidak akan dapat hidup ,karena tidak ada sosialisasi antar sesame.
Komunikasi atau communicaton berasal
dari bahasa Latin communis yang berarti ‘sama’.
Communico, communicatio atau communicare yang berarti
membuat sama (make to common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi
apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima
pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita
untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our
ability to understand one another).
Komunikasi
adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar
terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan
secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila
tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih
dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap
tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara
seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal (wikipedia).
DEFINISI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Proses
menciptakan dan saling menukar pesan dalam hubungan jaringan yang saling
bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang selalu berubah-ubah
(Goldhaber, 1986). Dalam definisi komunikasi dalam perusahaan terdapat 7 konsep
yaitu :
a. Proses
Dalam
suatu organisasi kita menciptakan dan saling tukar menukar pesan antar anggota,
hal ini berjalan terus-menerus dan tidak ada hentinya maka hal ini disebut
sebagai proses.
b. Pesan
Pesan
adalah susunan simbol yang penuh arti tentang orang, objek, kejadian yang
dihasilkan oleh interaksi dengan orang. Pengklasifikasian pesan menurut bahasa
dapat pula dibedakan atas pesan verbal dan pesan nonverbal. Klasifikasi pesan
menurut penerima dapat dibedakan menjadi 2 yaitu pesan internal dan eksternal.
Klasifikasi pesan yang terakhir adalah berdasarkan tujuan dari pengiriman dan
penerima pesan. Redding (Goldhaber,1986) ada 3 alasan umum bagi arus
pesan dalam organisasi yaitu berkenaan dengan tugas dalam organisasi,
pemeliharaan organisasi, dan kemanusiaan.
Thayer
mengemukakan 4 fungsi khusus dari arus pesan dalam organisasi yaitu : untuk
memberi informasi, untuk mengatur, untuk membujuk dan untuk mengintegrasikan.
(Goldhaber, 1986) menggunakan 3 klasifikasi redding ditambah dengan klasifikasi
baru yaitu inovasi ini misalnya rencana baru organisasi, kegiatan baru
organisasi, kegiatan baru, program baru atau pengarahan yang membangkitkan pemecahan
masalah.
c.
Jaringan
Pertukaran pesan dari orang satu ke
orang yang lain terjadi melewati suatu set jalan kecil yang dinamakan jaringan
komunikasi. Peran tingkah laku dalam organisasi menentukan siapa yang menduduki
posisi tertentu atau pun pekerjaan tertentu baik dinyatakan formal maupun
informal.
d.
Keadaan saling tergantung
Hal ini telah menjadi sifat dari
suatu organisasi sistem terbuka. Jika suatu bagian dalam organisasi mengalami
gangguan maka berpengaruh kepada bagian yang lain. Begitu juga dengan jaringan
komunikasi dalam organisasi saling melengkapi.
e.
Hubungan
Organisasi yang merupakan sistem
terbuka, sistem kehidupan sosial maka untuk berfungsi bagian-bagian itu
terletak ditangan manusia. Karena itu hubungan manusia dalam organisasi memfokuskan
kepada tingkah laku. Hubungan manusia dalam organisasi mulai dari yang
sederhana yaitu hubungan diantara dua orang, hubungan dalam kelompok-kelompok
kecil,maupun besar dalam organisasi.
Thayer membedakan hubungan ini
menjadi hubungan bersifat individual, kelompok dan hubungan organisasi.
Sedangkan pace dan boren menggunakan istilah hubungan interpesonal dalam
komunikasi yang terjadi hubungan tatp muka.
f. Lingkungan
Lingkungan secara fisik dan faktor
sosial perlu diperhitungkan dalam pembuatan keputusan mengenai individu dalam
suatu sistem. Lingkungan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu internal dan
eksternal. Lingkungan internal terdiri dari organisasi dan kultur nya dan
antara organisasi itu dengan lingkungan eksternal nya. Kultur organisasi yaitu
pola kepercayaan dan harapan dari anggota organisasi yang menghasilkan
norma-norma yang membentuk tingkah laku individu dan kelompok dalam organisasi.
Karena lingkungan berubah-ubah maka organisasi memerlukan informasi baru.
Informasi baru ini harus dapat mengatasi perubahan dalam lingkungan dengan
menciptakan dan pertukaran pesan baik secara internal dalam unit-unit yang
relevan maupun terhadap kepentingan umum secara eksternal.
g. Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah perbedaan
informasi yang ada dengan informasi yang diharapkan. Untuk mengurangi
ketidakpastian organisasi menciptakan dan menukar pesan diantara anggota,
melakukan penelitian, pengembangan organisasi, dan menghadapi tugas-tugas yang
komplek dengan integrasi yang tinggi. Salah satu urusan utama dari komunikasi
organisasi adalah menentukan dengan tepat berapa banyaknya informasi yang
diperlukan untuk mengurangi ketidakpastian tanpa informasi yang berlebihan.
Komunikasi organisasi adalah
pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal
maupun informal dari suatu organisasi ( Wiryanto, 2005). Komunikasi
formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan
sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Orientasi nya bukan pada
organisasi tapi lebih kepada anggotanya secara individual.
Komunikasi dalam organisasi adalah
juga dapat diartikan sebagai komunikasi suatu organisasi yang dilakukan
pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya
dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kera sama yang serasi untuk mencapai
tujuan dan sasaran organisasi (Effendy,1989:214).
Price (1997) mendefinisikan
komunikasi organisasi sebagai derajat atau tingkat informasi tentang pekerjaan
yang dikirimkan organisasi untuk anggota dan diantara anggota organisasi.
PENTING KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
a. Komunikasi mendatangkan
efektifitas yang lebih besar.
b. Komunikasi menempatkan
menempatkan orang-orang pada tempat yang seharusnya.
c. Komunikasi membawa orang-orang
untuk terlibat dalam organisasi dan meningkatkan motivasi untuk
melibatkan kinerja yang baik dan meningkatkan komitmen terhadap
organisasi.
d. Komunikasi menghasilkan hubungan
dan pengertian yang lebih baik antara bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam
dan di luar organisasi.
e. Komunikasi menolong orang-orang
untuk mengerti perlunya perubahan.
f. Komunikasi meminimalkan
permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian seperti konflik, stress,
demotifasi dan loyalitas.
Sasaran
komunikasi dapat diterapkan di dalam suatu organisasi atau perusahaan, maka
sasaran yang dituju beraneka ragam dengan tujuan utama untuk mempersatukan
individu-individu yang tergabung di dalam organisasi atau perusahaan tersebut.
Berdasarkan komunikasi dan jumlah komunikasi, komunikasi dapat digolongkan dalam
3 kategori yaitu :
1. Komunikasi antar pribadi
Komunikasi ini diterapkan antara
individu dalam usaha menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk mencapai
kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama.
2. Komunikasi kelompok
Prinsip dalam melakukan suatu
komunikasi yang ditekankan adalah faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi
lebih luas dalam usaha menyampaikan informasi, komunikasi dalam berkelompok
tidak seperti komunikasi antar pribadi.
3. Komunikasi massa
Komunikasi
massa melalui alat yaitu media massa yang meliputi media cetak dan media
elektronik. Dengan landasan konsep-konsep komunikasi sebagaimana yang telah
diuraikan, maka kita dapat memberi batasan tentang komunikasi dalam organisasi
atau perusahaan secara sederhana yaitu komunikasi antar manusia yang terjadi
dalam konteks organisasi atau perusahaan. Meminjam definisi Goldhaber,
komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan
yang bersifat saling bergabung satu sama lain. Berikut adalah pengertian dan
fungsi dari arus komunikasi yaitu :
Adalah komunikasi yang berlangsung
ketika orang-orang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya.
Fungsi arus komunikasi dari atas ke
bawah ini sebagai berikut :
- Pemberian atau penyimpanan
instruksi kerja
- Penjelasan dari pimpinan tenteng
mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan.
- Penyampaian informasi mengenai
peraturan-peraturan yang berlaku.
- Pemberian motivasi kepada karyawan
untuk bekerja lebih baik.
Adalah komunikasi yang terjadi
ketika bawahan mengirim pesan kepada atasannya.
Fungsi arus komunikasi dari awah ke
atas ini adalah :
- Penyampaian informasi tentang
pekerjaan atau pun tugas yang sudah dilaksanakan.
- Penyampaian informasi tentang
persoalan-persoalan pekerjaan atau pun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh
bawahan.
- Penyampaian saran-saran perbaikan
dari bawahan.
- Penyampaian keluhan dari bawahan
tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.
Adalah tindak komunikasi ini
berlangsung diantara para karyawan atau pun bagian yang memiliki kedudukan yang
setara.
Fungsi arus komunikasi horizontal
ini adalah :
- Memperbaiki koordinasi tugas
- Upaya pemecahan masalah
- Saling berbagi informasi
- Upaya pemecahan konflik
- Membina hubungan melalui kegiatan
bersama
BENTUK KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi sebagai proses memiliki
bentuk :
1. Bentuk komunikasi berdasarkan
Komunikasi langsung tanpa
menggunakan alat. Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti
khusus dan pengguna syarat. Contoh kita berbicara langsung kepada seseorang
dihadapan kita.
- Komunikasi tidak langsung
Biasanya menggunakan alat dan
mekanisme untuk melipat gandakan jumlah penerima pesan atau pun untuk
menghadapi hambatan geografis. Contoh menggunakan radio, buku dan
lain-lain.
2. Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran
- Komunikasi massa yaitu komunikasi dengan sasarannya
kelompok orang dalam jumlah besar, umumnya tidak dikenal.
Komunikasi masa yang baik harus :
pesan disusun dengan jelas, tidak dan tidak bertele-tele. Bahasa yang mudah
dimengerti. Bentuk gambar yang baik. Membentuk kelompok khusus. Contoh kelompok
pendengar (radio).
- Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang sasarannya
sekelompok orang yang umumnya dapat dihitung dan dikenal merupakan
komunikasi langsung dan timbal balik.
- Komunikasi perorangan adalah komunikasi dengan tatap
muka dapat juga melalui telepon
3. Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan
- Komunikasi satu arah. Pesan disampaikan oleh sumber
kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak punya kesempatan untuk
memberikan umpan balik atau bertanya. Contoh radio.
- Komunikasi timbal balik. Pesan disampaikan kepada
sasaran dan sadsaran memberikan umpan balik. Biasanya komunikasi kelompok
atau perorangan meruoakan komunikasi timbal balik.
PROSES KOMUNIKASI
Berangkat dari paradigma Lasswell
(Effendy, 1994:11-19) membedakan proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:
1. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer
adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer
dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal
(kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara
langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada
komunikan.
Seperti disinggung di muka,
komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima
oleh komunikan. Dengan kata lain , komunikasi adalah proses membuat pesan yang
setala bagi komunikator dan komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama
komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan disampaikan kepada
komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran dan atau perasaannya
ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan.
Kemudian giliran komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan dari
komunikator. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan
atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertian. Yang penting dalam
proses penyandian (coding) adalah komunikator dapat menyandi dan komunikan
dapat menerjemahkan sandi tersebut (terdapat kesamaan makna).
2. Proses komunikasi sekunder
Proses komunikasi secara sekunder
adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan
menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang
sebagai media pertama.
Seorang komunikator menggunakan
media ke dua dalam menyampaikan komunikasike karena komunikan sebagai sasaran
berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon,
teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua
yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu
menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar,
televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.).
FUNGSI KOMUNIKASI
William I. Gorden dalam (Deddy
Mulyana, 2005:5-30) mengkategorikan fungsi komunikasi menjadi empat, yaitu:
1. Sebagai komunikasi sosial
Fungsi
komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi
itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk
kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan
ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan
hubungan orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja sama dengan anggota
masyarakat (keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, desa, …, negara
secara keseluruhan) untuk mencapai tujuan bersama.
2. Sebagai komunikasi ekspresif
Komunikasi
berfungsi untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan
tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal. Perasaan
sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan
benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun bisa disampaikan secara lebih
ekpresif lewat perilaku nonverbal. Seorang ibu menunjukkan kasih sayangnya
dengan membelai kepala anaknya. Orang dapat menyalurkan kemarahannya dengan
mengumpat, mengepalkan tangan seraya melototkan matanya, mahasiswa memprotes
kebijakan penguasa negara atau penguasa kampus dengan melakukan demontrasi.
3. Sebagai komunikasi ritual
Suatu
komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan
sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebaga rites of passage, mulai
dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan,
dan lain-lain. Dalam acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata atau
perilaku-perilaku tertentu yang bersifat simbolik. Ritus-ritus lain seperti
berdoa (salat, sembahyang, misa), membaca kitab suci, naik haji, upacara
bendera (termasuk menyanyikan lagu kebangsaan), upacara wisuda, perayaan
lebaran (Idul Fitri) atau Natal, juga adalah komunikasi ritual. Mereka yang
berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali
komitmen mereka kepada tradisi keluarga, suku, bangsa. Negara, ideologi, atau
agama mereka.
4. Sebagai komunikasi instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai
beberapa tujuan umum, yaitu: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah
sikap, menggerakkan tindakan, dan juga menghibur.
Sebagai instrumen, komunikasi tidak
saja kita gunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan, namun juga untuk
menghancurkan hubungan tersebut. Studi komunika membuat kita peka terhadap berbagai
strategi yang dapat kita gunakan dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih baik
dengan orang lain demi keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi sebagi
instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan
jangka pendek ataupun tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek misalnya
untuk memperoleh pujian, menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh simpati,
empati, keuntungan material, ekonomi, dan politik, yang antara lain dapat
diraih dengan pengelolaan kesan(impression management), yakni taktik-taktik
verbal dan nonverbal, seperti berbicara sopan, mengobral janji, mengenakankan
pakaian necis, dan sebagainya yang pada dasarnya untuk menunjukkan kepada orang
lain siapa diri kita seperti yang kita inginkan.
Sementara itu, tujuan jangka panjang
dapat diraih lewat keahlian komunikasi, misalnya keahlian berpidato, berunding,
berbahasa asing ataupun keahlian menulis. Kedua tujuan itu (jangka pendek dan
panjang) tentu saja saling berkaitan dalam arti bahwa pengelolaan kesan itu
secara kumulatif dapat digunakan untuk mencapai tujuan jangka panjang berupa
keberhasilan dalam karier, misalnya untuk memperoleh jabatan, kekuasaan,
penghormatan sosial, dan kekayaan.
RAGAM TINGKATAN KOMUNIKASI ATAU KONTEKS-KONTEKS KOMUNIKASI
Secara umum ragam tingkatan
komunikasi adalah sebagai berikut:
Komunikasi intrapribadi
(intrapersonal communication) yaitu komunikasi yang terjadi dalam diri
seseorang yang berupa proses pengolahan informasi melalui panca indera dan
sistem syaraf manusia.
Komunikasi antarpribadi (interpersonal
communication) yaitu kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang
lain dengan corak komunikasinya lebih bersifat pribadi dan sampai pada tataran
prediksi hasil komunikasinya pada tingkatan psikologis yang memandang pribadi
sebagai unik. Dalam komunikasi ini jumlah perilaku yang terlibat pada dasarnya
bisa lebih dari dua orang selama pesan atau informasi yang disampaikan bersifat
pribadi.
Komunikasi kelompok (group
communication) yaitu komunikasi yang berlangsung di antara anggota suatu
kelompok. Menurut Michael Burgoon dan Michael Ruffner dalam (Sendjaja, 1994)
memberi batasan komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau
lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki seperti
berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua
anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat.
Komunikasi organisasi (organization
communication) yaitu pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di
dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto,
2005:52).
Komunikasi massa (mass
communication). Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai suatu jenis
komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah audien yang tersebar, heterogen, dan
anonim melalui media massa cetak atau elektrolik sehingga pesan yang sama dapat
diterima secara serentak dan sesaat. Kemudian (Mulyana, 2005:74) juga
menambahkan konteks komunikasi publik. Pengertian komunikasi publik adalah
komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak).
Yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi demikian sering juga disebut
pidato, ceramah atau kuliah (umum). Beberapa pakar komunikasi menggunakan
istilah komunikasi kelompok besar (large group communication) untuk komunikasi
ini.
BAGAIMANA CARA MENYALURKAN IDE DALAM KOMUNIKASI
Komunikasi
dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang
bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa
menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari.
Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan
perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam menyalurkan solusi dan ide
melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima
berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya
saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan
diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai
tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
Akan tetapi dalam prakteknya proses
komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang tidak begitu mudah.
Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
I. IDE (gagasan) => Si Sender
2. PERUMUSAN
Dalam perumusan, disini ide si
sender disampaikan dalam kata-kata.
3. PENYALURAN (transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan
symbol, atau isyarat dsb.
4. TINDAKAN
Dalam tindakan ini sebagai contoh
misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
5. PENGERTIAN
Dalam pengertian ini disini
kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
6. PENERIMAAN
Penerimaan ini diterima oleh si
penerima berita (penangkap berita).
Dalam membina kerja sama dalam
kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi
organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan
organisasi.
Agar tercapai koordinasi dalam
kerjasama pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang
setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerjasama
benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.
Suatu keputusan adalah rasional
secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba
dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan adalah
rasional secara organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan
individual.
HAMBATAN HAMBATAN KOMUNIKASI
Di dalam
komunikasi selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya proses
komunikasi. Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat
diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver.
Menurut (Ron Ludlow dan Fergus Panton,
1992,p.10-11), ada hambatan-hambatan yang menyebabkankomunikasi tidak efektif
yaitu adalah:
1. Status effect
Adanya perbedaaan pengaruh status
sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya karyawan dengan status sosial yang
lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka
karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau
pendapatnya.
2. Semantic Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa
yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan
perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator
harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan
pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian
(misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya
bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan
pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi
menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.
3. Perceptual distorsion
Perceptual distorsion dapat
disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan
perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain.
Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara
pandang antara satu dengan yang lainnya.
4. Cultural Differences
Hambatan yang terjadi karena
disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Dalam
suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga
ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh
: kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku
jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup.
5. Physical Distractions
Hambatan ini disebabkan oleh
gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya
: suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya
yang kurang jelas.
6. Poor choice of communication channels
Adalah gangguan yang disebabkan pada
media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan
sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang
hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang
buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan
jelas.
7. No Feed back
Hambatan tersebut adalah seorang
sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan
tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang
sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan yang
ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan
tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli dengan
gagasan seorang manajer.
DEFINISI KOMUNIKASI MENURUT PARA AHLI
Komunikasi adalah suatu proses
dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa
sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.
(Forsdale,1981)
Komunikasi adalah proses menyortir,
memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar
membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan
oleh komunikator (Raymond Ross)
Komunikasi terjadi saat satu sumber
menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk memengaruhi perilaku
mereka. (Gerald R Miller)
Komunikasi adalah proses suatu ide
dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk
mengubah tingkah laku mereka (Everett M. Rogers)
KESIMPULAN
- Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian pesan atau
informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai
persepsi atau pengertian yang sama.
- Menurut Laswell unsur-unsur komunikasi,
yaitu Pengirim atau komunikator (sender), Pesan
(message), Saluran (channel), Penerima atau komunikate
(receiver), Umpan balik (feedback), dan aturan yang disepakati.
- Ada 5 tahap dalam menyalurkna ide melalui komunikasi,
yaitu Ide (gagasan), Penyaluran
(Transmitting), Tindakan, Pengertian, dan Penerimaan.
- 4 hambatan dalam komunikasi, yaitu Hambatan dari
Proses Komunikasi, Fisik, Semantik, dan Psikologis.
DAFTAR
PUSTAKA
Adi Prakosa.Pengertian
Komunikasi. http://adiprakosa.blogspot.com/2008/09/pengertian-komunikasi.html
(September 01, 2008)
Pengalaman pribadi